Kota Baru Parahyangan, 15 Desember 2025*_ – Suasana penuh sukacita dan semangat persaudaraan mewarnai kegiatan rekoleksi siswa-siswi Damian School Bandung yang dilaksanakan pada hari Senin ini. Bertempat di lingkungan asri Kota Baru Parahyangan, sebanyak 52 peserta didik dari kelas 1 hingga kelas 6 SD berkumpul untuk mengikuti kegiatan pembinaan rohani yang istimewa. Rekoleksi kali ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Damian School dan Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria (SS.CC.), karena menandai kerjasama perdana yang terjalin antara kedua lembaga. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperdalam spiritualitas siswa melalui pendampingan rohani yang terstruktur dan menyenangkan.

*Mencetak Damian-Damian Muda*

Tema besar yang diusung dalam rekoleksi ini adalah *”Belajar dari Santo Damian”.* Tema ini dipilih untuk mengajak para siswa mengenal lebih dekat sosok pelindung sekolah mereka, Santo Damian de Veuster. Harapan utamanya adalah agar anak-anak Damian School dapat bertumbuh menjadi “Damian-Damian muda” yang memiliki keberanian untuk mencintai dan melayani sesama dalam kehidupan sehari-hari, meneladani semangat pengorbanan sang Santo.

Kegiatan dipandu langsung oleh Br. Gerard SSCC dengan bantuan Fr. Ramos SSCC. Kedua pendamping berhasil membawakan materi dengan cara yang interaktif dan menyentuh hati anak-anak. Tim SS.CC. menghadiahkan sebuah Lagu Damian untuk sekolah yang akan bisa dijadikan sarana untuk memperdalam materi tentang Damian di waktu-waktu yang akan datang.

*Dari Mewarnai hingga Membangun Gereja*

Sesi dimulai dengan mendengarkan kisah inspiratif Santo Damian de Veuster. Peserta tampak larut menyimak bagaimana Santo Damian mendedikasikan hidupnya untuk melayani orang-orang yang terbuang. Untuk memvisualisasikan kisah tersebut, anak-anak diajak mewarnai gambar Santo Damian yang sedang melayani anak-anak di Pulau Molokai.

Antusiasme peserta memuncak pada kegiatan akhir, yakni dinamika “Membangun Gereja”. Dalam sesi ini, setiap anak diminta menuliskan satu karya baik atau niat tulus mereka di atas selembar kertas berbentuk batu bata. Kertas-kertas tersebut kemudian disusun bersama-sama hingga membentuk sebuah gedung gereja yang utuh. Aktivitas ini menjadi simbol yang kuat bahwa Gereja yang hidup dibangun di atas dasar perbuatan-perbuatan baik yang nyata.

*Komitmen Pelayan Cinta Kasih*

Sebelum kegiatan berakhir, momen refleksi ditutup dengan pembagian lembar pernyataan komitmen. Setiap anak menerima lembar bertuliskan: “Aku adalah Pelayan Cinta Kasih di Rumah dan Di Sekolah.” Hal ini menjadi pengingat bagi mereka untuk membawa semangat rekoleksi ini pulang ke rumah dan lingkungan sekolah. Pihak sekolah dan Kongregasi SS.CC. menyambut baik kesuksesan acara ini. Besar harapan agar sinergi positif antara Damian School dan Kongregasi SS.CC. dapat terus berlanjut di masa-masa mendatang, demi mendampingi tumbuh kembang iman generasi muda yang berkarakter dan penuh kasih.

Br. Gerard SSCC