Pada tanggal 3 Juli 2024, Propinsi Indonesia bersukacita karena 19 Frater membaharui kaul mereka. Ke-18 frater ini antara lain: 1) Andreas Ama Kelen SS.CC, 2) Andreas Sitepu SS.CC, 3) Marianus Juang SS.CC, 4) Marselus Yance SS.CC, 5) Servanus Lianurat Kelen SS.CC, 6) James Nekin Nono Benani SS.CC, 7) Christian Fritz Wibi Sono SS.CC, 8) Kristianus Muko SS.CC, 9)Markus Menang SS.CC, 10) Ansgar Asmumu Elaman SS.CC, 11)Ambrose Sina SS.CC, 12) Ignatius Himawan Sulaksono SS.CC, 13) Titus Bala Unagolok SS.CC, 14) James Asa SS.CC, 15)Gabriel Laba Badin SS.CC, 16) John Liarian SS.CC, 17) Gerardus Basenti Kelen SS.CC, dan 18) Pastor Peter Liang SS.CC. dari China. Dalam Ekaristi pembaharuan kual ini, ada empat frater yang menerima pelatikan Lektor dan Akolit untuk pelayanan yang  mereka selama berpastoral nanti. Keempat frater itu adalah 1) Christian Fritz Wibisono SS.CC,  2) Kristianus Muko SS.CC, 3)Markus Menang SS.CC, and Bruder Gerardus Basenti Kelen SS.CC.

Pastor Provinsial, Pankrasius Olak Kraeng dalam homili misa pembaharuan kaul dan pelantikan lektor dan akolit itu, menegaskan bahwa kedua bacaan yang diambil dari pesta Santo Thomas Rasul itu sangat cocok untuk upacara ini. Beliau menegaskan 3 hal; Pertama, dengan pembaharuan kaul ini, kita bukan lagi orang asing melaikan menjadi anggota Allah/Gereja/SSCC. Kedua, sama seperti Thomas, ketika kita menerima undangan Yesus untuk memasukan jari ke dalam luka lambungNya, kita menandatangani “Sacred Contract” bersama Yesus dengan meterai darah, undangan untuk masuk dalam penderitaan Yesus, sebagai anak-anak Salib, seperti yang diamanatkan Bapa Pendiri. Dan yang ketiga, dengan memasukan jadi kita ke lambung Yesus, kita menutup luka Yesus, kita ambil bagian dalam menyembuhkan dunia kita saat ini yang sedang terluka.

 Pada sambutan penutup, Pastor Yose Rianghepat sebagai Rektor dan Maselus Yance yang mewakili yang membaharui kaul, kembali menegaskan bahwa, semoga kami yang membaharui kaul, terutama yang akan menjalankan masa pastoral baik senbagai Frater TOP atau frater “fourth stage” yang akan menjalakan masa apostolik, tidak membuat luka baru bagi umat yang dilayani, melainkan menyembuhkan dan memulihkan mereka.  Setelah Ekaristi, perayaan dilanjutkan dengan makan bersama dengan umat yang datang, para donatur dan SSCC youth. Mari kita bawa konfrater yang membaharui kaul dan mempersiapkan diri untuk kaul kekal dalam doa-doa kita…

(Risno Wutun)