Minggu 13 April 2025, Paroki St. Yosef Lawe Desky memulai turnamen bulu tangkis Damian Cup di aula Paroki. Turnamen ini dibuat dalam rangka memperingati Santo Damian dari Molokai pada tanggal 10 Mei mendatang. Santo Dari Molokai merupakan seorang misionaris yang berasal dari Belgia. Ia merupakan anggota Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria (SSCC) yang mengabdikan diri seutuhnya bagi para penderita kusta di pulau Molokai dan ia pun akhirnya meninggal sebagai seorang penderita kusta.
“Kita adalah orang-orang kusta” merupakan ungkapan Santo Damian sebagai tanda solidaritasnya kepada orang-orang kusta. Dengan semangat yang berkobar-kobar dalam pelayanannya kepada orang-orang kusta, santo Damian membawa harapan bagi mereka, para penderita kusta yang sedang mengalami keputusasaan, menghibur mereka yang sedang menderita, menjadi imam bagi mereka, melayani jiwa yang lesu dan tubuh yang hancur tanpa membedakan ras atau agama. Ia bersuara kepada mereka yang tidak bersuara, ia membangun komunitas di mana kegembiraan dan kebersamaan terjalin serta keterbukaan terhadap kasih Allah yang menjadi sumber kekuatan di mana manusia memperoleh alasan untuk tetap hidup. Santo Damian merupakan pahlawan kusta dan pahlawan kemanusiaan
Peserta yang mengikuti turnamen ini yakni umat paroki St. Yosef Lawe Desky dan umat Paroki St. Damian Lau Baleng yang terdiri dari pertandingan Ganda Putra, Ganda Putri dan Tuangal Putra yang akan berpuncak pada peringatan Santo Damian pada tanggal 10 Mei 2025 mendatang. Diharapkan bahwa dengan diadakannya turnamen bulu tangkis ini semakin mengikat persaudaraan di antara umat dengan menjunjung tinggi semangat sportivitas. Harapannya semangat Santo Damian dari Molokai menjadi inspirasi bagi umat St. Yosef lawe Desky dan umat di paroki St. Damian Lawe Baleng.
Semoga dengan semangat yang berkobar-kobar seperti Santo Damian, umat Allah semakin berkobar-kobar dalam mengikuti turnamen bulu tangkis yang diadakan, dan lebih daripada itu umat Allah semakin berkobar-kobar dalam pelayanan di tengah Gereja dan masyarakat serta semakin memupuk semangat solidaritas dengan mereka yang terpinggirkan.
Romo Adrianus David Nutani, SS.CC