Surat kepada para Saudara di tempat perutusan mu masing-masing.
Saudara-saudaraku terkasih, Allah memilih dan mengasihi mu.
Salam sehat dan selamat Pesta Hati Kudus Yesus dan Maria. Seperti bapa ibu Pendiri dan semua pendahulu kita dari generasi ke generasi, saudara-saudara mengabdi dalam situasi yang sulit, menanggung segala beban dan tanggungjawab, tantangan, tuntutan dan kesulitan; namun tetap tekun setia mengabdi Allah dan melayani umatNya dengan penuh sukacita.
Saya ingin menyapa setiap saudara yang sedang melaksanakan misi kongregasi pada Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus – Pesta Nama Kongregasi kita tercinta. Tidak jarang dengan pengorbanan pribadi, kelelahan semangat, keletihan raga, keterbatasan diri dan rasa sedih, kecewa, tetapi juga ada rasa sukacita, bangga, syukur dan bahagia mewarnai hidup dan pelayananmu. Kendati mengalami berbagai pengalaman yang tidak mudah dalam perjalanan panggilan dan perutusan itu, setiap saudara sedang merangkai peristiwa, menulis halaman demi halaman terindah dalam tapak langkah hidup mu sebagai seorang religius yang terus terintegrasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah keluarga besar Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria.
Sebagai seorang pimpinan propinsi saat ini, saya menyapa, memberi semangat, mendukung meneguhkan dan memberikan apresiasi dalam jalan panggilan dan perutusan setiap saudara. Melalui surat ini, atas nama kongregasi dan seluruh umat Allah, saya menyampaikan rasa terima kasih kepada setiap saudara atas ketekunan, kesetiaan dan semangat zelotisme yang telah saudara persembahkan. Sapaan Yesus ini meneguhkan dan menguatkan kita semua. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba …, Aku memanggilmu sahabat (bdk. Yoh 15:15). Saudara telah menjadikan hidupmu sebagai karya belas kasih Allah di tempat dan situasi yang seringkali tidak menyenangkan, terisolasi, tidak dikenal, bahkan penuh resiko bagi hidupmu sendiri.
Saudara-saudaraku yang terkasih,
Panggilan hidup yang kita jalani ini, lebih dari sekedar sebuah pilihan kita sendiri, yakni merupakan tanggapan atas undangan Tuhan yang murah hati. Dia sendiri yang telah memilih dan mengutus kita. Karena itu, marilah kita mengucap syukur dan terima kasih kepada Dia yang menjadi sumber sukacita dan kebahagiaan kita. Syukur dan terimakasih selalu merupakan senjata yang ampuh. Meningkatkan semangat kasih, kemurahan, kerahiman, pengampunan, kesabaran dan belas kasih. Merasakan daya tahan, daya juang dan daya gerak Roh Kudus yang menyegarkan dan memperbarui hidup dan perutusan kita. Menghindari, godaan untuk mengeluh ketika menghadapi dan mengalami tantangan, tuntutan dan kesulitan yang melemahkan semangat zelotisme saudara.
Hidup komunitas, doa, adorasi dan Ekaristi setiap hari tetap menjadi satu-satunya cara hidup kita untuk tetap melekat erat pada Yesus sebagai pokok anggur sejati. Dengan cara ini, kita mampu menghangatkan hati umat, berjalan bersama mereka dalam kegelapan, berbicara bersama mereka dan bahkan masuk dalam saat-saat kelam dan gelap tanpa kehilangan arah jalan hidup panggilan dan perutusan kita.
Para saudaraku yang terkasih, ada beberapa ajakan untuk kita semua sebagai anggota SS.CC Provinsi Indonesia, sebagai bagian dari Keluarga besar SS.CC seluruh dunia dalam merayakan Pesta Nama Kongregasi kita tercinta tahun ini.
Pertama: memulihkan dan terus membangun relasi mu dengan Hati Yesus dan Maria. Bila kita menjauh dari Yesus atau mengabaikan relasi kita dengan-Nya, perlahan tapi pasti komitmen kita akan memudar dan lampu kita akan kehabisan minyak yang diperlukan untuk menerangi hidup kita. (bdk Mat 25:1-13): “Tinggallah pada-Ku, sebagaimana Aku dalam kamu. Seperti ranting tidak dapat menghasilkan buah dari dirinya sendiri kecuali ia tinggal dalam pokok anggur, demikian pula kamu tidak akan berbuah jika tidak tinggal dalam Aku … Karena terpisah dari-Ku, kamu tidak dapat melakukan apa-apa” (bdk. Yoh 15:4-5).
Kedua: memulihkan dan terus menerus membangun relasi mu dengan sesama anggota komunitas dan kongregasi. Komunitas menjadi rumah untuk setiap saudara bisa bertumbuh dan berbuah. Saya mendorong setiap saudara untuk tidak mengabaikan Hidup Komunitas. Saudara mu dalam komunitas menjadi sahabat yang dapat diajak untuk berbicara, refleksi, diskusi, melakukan discernmen, saling berbagi, saling percaya dan terbuka satu sama lain agar bertumbuh bersama. Tidak jarang hidup komunitas bisa menimbulkan luka, akan tetapi hidup komunitas juga sekaligus akan menyembuhkan dan membuahkan berkat bagi diri, komunitas/kongregasi dan masyarakat. Biarlah kita dalam hidup bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus (bdk. Filipi 2:5). Kita dapat belajar dari kata-kata kitab Pengkotbah ini: “Berdua (komunitas) lebih baik dari pada seorang diri … Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi celakalah orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!” (bdk. Pengk. 4:9-10).
Ketiga: memulihkan dan terus membangun relasi mu dengan umat dan masyarakat yang lebih luas. Tetap tekun setia untuk memulihkan relasi yang terluka dan terus membangun relasi yng lebih luas dan terbuka dengan semua orang. Jangan memisahkan diri mu dari komunitas, umat yang saudara layani, dan masyarakat yang lebih luas di mana saudara diutus. Lebih-lebih janganlah melarikan diri ke dalam kelompok-kelompok yang elit dan eksklusif. Ini akan meninabobokan dan melemahkan semangat zelotisme saudara. Seorang pelayan yang hatinya tetap bersemangat adalah seorang pelayan yang terus bergerak dinamis dan membuka diri dengan kelompok yang lebih luas, melampaui sekat pekat antara suku, agama, status, dan gologan/kelompok tertentu.
Akhrinya, saya mengajak saudara-saudara ku semua untuk bersama Bunda Maria, kita melantunkan madah pujian kepada Allah Tritunggal yang Mahakudus. Karena “Allah telah memilih kamu (bdk. Ul. 7,6-11), Ia mengasihi kamu dan Ia menghendaki agar kita saling mengasihi (bdk. 1 Yoh, 4:7-16). Mari kita tetap tekun setia belajar dari Hati Yesus. Ikutilah ajakan Yesus untuk datang kepada Nya (bdk. Mat. 11: 25-30) “menyatukan hatimu dangan HatiNya” dalam dan melalui Ekaristi dan adorasi.
Semoga panggilan dan pelayanan setiap saudara ku, menjadi ungkapan syukur, madah pujian dan pengharapan; tanda belas kasih dan kerahiman Allah kepada dunia kita sekarang dan kelak. Selamat pesta; bahagia dan suka cita untuk kita semua.
Batam, 19 Juni 2020
HR Hati Yesus Yang Mahakudus,
Provinsial SS.CC Provinsi Indonesia,
Bonie Payong SS.CC