Humberto, terdengar pertama kali di kedua telingaku Nama yang diberikan orangtua yang mencintai Itulah aku, nama yang suatu saat ditulis pada buku Meskipun aku bukan orang cerdas dan pandai
Aku bunga Tulip yang selalu percaya akan Tuhan
Meskipun ada banyak orang yang menghabiskan waktu untuk berkebun
Aku bunga tulip yang terinspirasi oleh Santo Damian
Meskipun aku kecil namun kubaktikan hidup kepada Sang pemberi Kehidupan
Waktu sungguh cepat berlalu
Bunga Tulip yang berada dihabitat burung Beo,
Iya, Beo sang burung dari negara penghasil kopi saat itu Mulai saatnya, aku menanam keutamaan dari Sang Deo
Telinga dan hatiku tersiksa, sangat tersiksa
Akan rintihan orang sakit, akan teriakan orang terkurung
Seolah-olah aku menyatu akan derita mereka
Dan akhirnya aku ingin terbebas seperti jiwa mereka yang terkungkung
Engkau, Tuhan dan Maria, tegak berdiri bersamaku di sini
Lebih baik aku diasingkan daripada dibilang kemunafikan
Tapi entah mengapa mereka terus mencari
Dan Engkau selalu menemukanku serta mendekap tuk suatu tujuan
Sadar bahwa aku tak pernah menanam apa apa
Tuhan dan Maria-lah yang menanam bahkan menyiram Sudah saatnya, aku berkata
Aku ingin berada disisi Tuhan terdalam
Kabut pagi turun melingkupiku
Di bulan Agustus yang terasa dingin dan sepi
Dalam baring dan nafas terakhir, aku-pun tersenyum pada wajahMu “Terima kasih, Ya, terima kasih, Engkau selalu ada, dan itu terbukti”
Oleh FX. Martana SS.CC