Henriette Aymer de la Chevalerie lahir pada tanggal 11 Agustus 1767 di Chateau de la Chevalerie di St Georges de Noisne dekat kota Poitiers. Masa kecil Henriette sangat membahagiakan, sebagai gadis yang tinggal di antara dua saudara dan berada di lingkungan keluarga yang hangat. Ayahnya meninggal pada tahun 1777 ketika ia berusia sebelas tahun. Ia memberikan dukungan bagi ibunya. Ibunya memberikan pendidikan yang terbaik, sehingga ia menyekolahkan Henriette selama beberapa tahun di sekolah berasrama Salib Suci di bawah bimbingan kongregasi Benediktus. Sekolah ini merupakan sekolah yang terkenal yang dikhususkan bagi masyarakat bangsawan. Tapi dalam kehidupan yang seperti itu, ia sekedar merasa senang tetapi tidak terpikat. Henriette pergi ke pesta hanya untuk menyenangkan ibunya yang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memberikan yang terbaik bagi putrinya. Henriette mendapat gelar Countess of Malta. Ia tinggal bertahun-tahun dalam lingkungan sosial yang mengabaikan adanya kesulitan dan perubahan revolusioner yang terjadi di masyarakat. Masyarakat feodal sudah mulai mengalami kesulitan. Pada tanggal 14 Juli 1789 orang-orang Paris dengan paksa menguasai benteng Bastille. Henriette dalam usia 22 tahun dan ibunya dianggap tidak peduli dan mementingkan hal duniawi seperti semua orang dari golongan mereka. Tapi ketika revolusi tiba mereka menunjukkan kekuatan moral yang tak bisa dibayangkan siapapun. Pada tahun 1792 dan 1793, mereka tidak ragu untuk menyembunyikan imam yang menolak untuk mengambil sumpah setia kepada negara. Dua saudaranya harus merantau. Seorang pembantu dari tetangga mereka memberitahukan perbuatan Henriette dan ibunya, akibatnya mereka dipenjarakan di Penjara Hospitalliers di Poitiers pada tanggal 22 Oktober 1793. Pada tanggal 11 September 1794 pintu-pintu penjara dibuka. Henriette dan ibunya bisa kembali ke rumah mereka di Rue de Haute Treilles, di bagian tengah kota. Henriette bukanlah yang dulu. Kehidupan Henriette muda yang sangat mudah dan dangkal tidak ada lagi. Ia sekarang berusia 28 tahun. Ia tidak lagi mengikuti kehidupan masyarakatnya tetapi lebih banyak meluangkan waktu untuk melayani ibunya dan berdoa: “Ya Tuhan tunjukkan padaku seseorang yang Engkau takdirkan untuk membimbingku.” Pada awal tahun 1795 ia meminta untuk bergabung dalam Asosiasi Hati Kudus. Pada awalnya permintaan Henriette ditolak. Henriette dikenal sebagai orang yang menyukai kehidupan duniawi dan belum bertobat. Banyak hal yang dilakukan Henriette Aymer terhitung sejak awal ketika ia berhubungan dengan Asosiasi Hati Kudus yang dibimbing oleh Pastor Coudrin pada bulan April 1775, saat ia berusia 28 sampai ketika ia mendapat serangan kelumpuhan pada tanggal 4 Oktober 1829 ketika usianya 62. Ia mendirikan 17 komunitas di semua wilayah Perancis, yang tentunya untuk mewujudkan itu membutuhkan waktu yang tidak pendek karena belum adanya sarana transportasi yang memadai. Ibu yang baik menerima pengikraran kaul dari kurang lebih 900 suster. Ia memimpin komunitas Picpus (dinamakan seperti itu karena berada di Jalan Picpus) dan juga mengelola urusan rumah tangga dari Putra yang waktu itu berjumlah ratusan Saudara dan Saudari.