Salam dalam Hati Kudus Yesus dan Maria

Dalam dunia saat ini, kita sedang hidup dalam arus perkembangan teknologi yang begitu pesat dan cepat. Manusia terkoneksi satu sama lain dalam dunia baru yang di kenal dengan nama “dunia digital”. Setiap pribadi dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi dari berbagai belahan dunia. Tidak heran jika dunia saat ini menjadi “mega Modial Metropolitan”. Situasi ini mengundang kita untuk memikirkan dan mengembangkan model pastoral baru yang effectif untuk menyapa setiap pribadi dalam kesibukannya masing-masing.

Setelah terpilih sebagai Propinsial SSCC Indonesia periode ke dua, sebagai Pimpinan saya merasa perlu untuk mengembangkan karya baru di bidang dunia informatika dan media sosial. Hal ini seiring dengan ajakan Bapa Paus Fransiskus kepada semua religius untuk mengunakan media sebagai sarana pewartaan baru Injil. Karena itu saya mengajak para saudara dan keluarga besar SSCC untuk dengan bijaksana menyapa dunia lewat media internet dan sosial media lainnya.Semoga kehadiran media sosial ini semakin membantu kita dalam setiap karya pelayanan.

 

Salam dan Doa

Rm Bonifasius Payong, SSCC

 

 

 

 

1 thought on “Sapaan Hati Pater Propinsial SSCC

  1. Sekilas mengingat kembali wawancara dgn Alhm Br.Hendrik SSCC:

    Saya: “Bruder, SS.CC. lagi mengalami krisis panggilan ya?”

    Bruder Hendrik: “Tidak, tidak sama sekali. Tidak pernah ada Krisis Panggilan.”

    Saya: “Lho? Kok gak ada?” (terkejut)

    Bruder Hendrik: “Iya, tidak pernah ada krisis panggilan. Allah tidak pernah mengalami krisis dalam memanggil umat-umat-Nya. “Jangan mencuri”, “Tinggalkanlah dosa itu”, “Jadilah imam-imam-Ku” adalah bentuk panggilan Allah kepada manusia. Di setiap saat, Allah terus memanggil kita untuk berbuat benar tidak hanya soal panggilan hidup religius tetapi juga dalam berbagai hal di hidup kita. Kamu datang ke sini dapat merupakan panggilan dari Allah buat kamu dan dapat pula panggilan dari Allah buat kami. Kedatangan kamu di sini bisa membuat kamu diteguhkan oleh kami dan bisa pula membuat kami diteguhkan oleh kamu. Allah memanggil kami melalui kamu, dan Allah memanggil kamu melalui kami.

    Nah, krisis yang sebenarnya terjadi adalah KRISIS TANGGAPAN TERHADAP PANGGILAN ALLAH. Kita menghadapi krisis ini sekarang. Allah telah memanggil kita, tetapi apakah kita mau menanggapi panggilan itu? Allah memanggil dan meneguhkan kami melalui kamu, tetapi apakah kami kemudian menanggapinya atau tidak, itulah pertanyaan utamanya.”

    Saya: “Jadi terminologi “Krisis Panggilan” itu keliru ya, Der?”

    Bruder Hendrik: “Iya, keliru. Ada ibu-ibu bilang seperti itu dan langsung saya koreksi bahwa kita tidak mengalami krisis panggilan tetapi krisis tanggapan terhadap panggilan. Nah, kamu setelah mendengar hal ini, bisa kamu beritahukan teman-teman kamu sebagai koreksi buat mereka supaya tidak keliru soal hal ini.”

    Ya, saya menuliskan pengalaman singkat ini juga untuk meneruskan koreksi dari Bruder Hendrik kepada siapapun yang masih terjebak dalam istilah “Krisis Panggilan”.
    ( lanjutkan baca…link di bawah…)
    https://biarawanindonesia.blogspot.com/2013/09/cerita-singkat-pengalaman-mengunjungi.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name *