Renungan Jumat Agung
Lihatlah langkah Yesus tertatih-tatih memanggul salib yang berat menuju Bukit Golgota. Mulut-Nya diam menahan sakit karena luka sayatan. Darah kudus-Nya tercecer di bebatuan yang dilewatiNya Pedih hati-Nya karena sengsara-Nya menjadi hiburan bagi orang yang tak kenal belas kasihan. Perih rasanya melihat tidak ada yang peduli padaNya. Tidak ada satupun yang membelaNya. Semua mencela, menertawakan, dan menghina-Nya. Padahal semuanya itu Ia tanggung demi menghapus dosa kita semua yang telah menganiayaNya. Jiwanya gusar apakah masih ada cinta di tengah kehampaan. Tiba-tiba Veronika menerobos kerumunan manusia liar. Ia mengusap peluh di wajah Tuhan. Cinta sederhana Veronika menguatkan jiwa Tuhan untuk menyelesaikan tugas mulia dari Bapa-Nya. Akhirnya Ia wafat tergantung di kayu salib dalam kesunyian. Lihatlah Kepala berdarah Yesus tertunduk diam. Diam dalam doa agar dapat memberikan pengampunan. Diam dalam doa kepada Bapa-Nya agar memberikan keselamatan bagi kita. Ia wafat dan tiga hari bangkit kembali untuk membuka pintu surga bagi yang mengimaniNya. Kita tidak mampu membalas pengorbanan-Nya. Yang dapat kita lakukan adalah tundukkan kepala dan khusyukkan jiwa untuk memberi hormat kepadaNya.
Tuhan Memberkati
Romo Felix Supranto, SS.CC/Pastor Paroki Citra Raya – Tangerang