Dalam Bacaan Injil hari ini, Mat 7:21-29, Tuhan Yesus mengakhiri pengajaran-Nya di atas bukit atau yg lebih dikenal dgn Sabda Bahagia atau Kotbah di Bukit. Ada dua hal yg ditekankan di akhir kotbah-Nya di Bukit, yg pertama: menjadi pengikut Yesus tdk cukup hanya mengakui atau menyebut nama-Nya tetapi juga harus melakukan kehendak Bapa-Nya (ay 21-23). “Bukan setiap orang yg berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yg melakukan kehendak Bapa-Ku yg di Sorga”(ay 21). Apa itu kehendak Bapa? Yaitu percaya kepada Dia yg diutus dan melakukan apa yg diperintahkan-Nya. Apa yg diperintahkan-Nya? Yaitu mengasihi Allah dan sesama kita (Hukum Kasih). Yang kedua adalah kita harus menjadi pelaku Firman dan bukan hanya cukup sebagai pendengar (ay 24-27). Dan Yesus menggambarkan orang yg mendengarkan Firman-Nya dan melakukannya seperti seorang pembangun yg membangun rumah di atas pondasi yg kokoh, di atas batu, sehingga jika ada badai dan banjir…rumah itu tidak goyah dan tetap kokoh (ay 24-25). Sedangkan orang yg hanya mendengar perkataan-Nya tetapi tidak melakukannya, Ia samakan dgn orang yg membangun rumahnya di atas pondasi yg tdk kokoh, seperti di atas pasir. Rumah itu rapuh dan mudah roboh saat ada badai dan banjir (ay 26-27). Dan setelah mengakhiri pengajaran-Nya ini banyak orang merasa kagum dan mengamini-Nya, karena pengajaran-Nya dan cara mengajar-Nya tidak sama dengan para ahli Taurat mereka. Tuhan Yesus mengajar dengan penuh kuasa (ay 28-29). Marilah kita mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan melakukan kehendak Allah Bapa dan menjadi pendengar dan sekaligus sebagai pelaku Firman-Nya. Dengan demikian kita layak disebut sebagai murid2-Nya. Apakah Tuhan Yesus dan firman-Nya menjadi satu-satunya dasar kehidupan Anda? Semoga. “Tuhan Yesus, Engkau adalah satu-satunya fondasi yang dapat menopang hidup kami ketika cobaan dan bencana mengancam kami. Berilah kami kebijaksanaan, pandangan ke depan, dan karakter yg kuat, yang kami butuhkan untuk melakukan apa yang benar dan baik dan untuk menolak apa pun yang salah dan bertentangan dengan kehendak-Mu. Semoga kami menjadi pelaku2 firman-Mu dan bukan hanya pendengar. Amin.” Berkah Dalem.