Dalam Bacaan Injil hari ini, Luk 12:35-38 kita diperingatkan oleh Yesus utk waspada. “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang2 yg menanti-nantikan tuannya yg pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu banginya”(ay 35-36). Jika Tuhan Yesus mengetok pintu Anda hari ini, maukah Anda siap dan mau menerima-Nya? Dia ingin kita bersiap untuk kedatangan-Nya – hari ini, besok, pada saat kepergian kita dari kehidupan ini (kematian kita), dan ketika Dia datang lagi di akhir dunia yang sekarang ini untuk memberi pahala kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya – yang adalah satu2nya Anak Allah Bapa di sorga yang diutus untuk membebaskan kita dari dosa dan kematian. Tuhan Yesus memanggil kita setiap hari. Dia berkata, “Dengar! Aku berdiri dan mengetok pintumu. Jika kamu mendengar suara-Ku dan membuka pintu, Aku akan masuk dan kita akan makan bersama” (Wahyu 3:20). Waspada dan siap melayani Tuhan ketika Dia memanggil kita. Yesus memberi tahu para pengikut-Nya perumpamaan dari kehidupan sehari-hari yang mengilustrasikan perlunya dipersiapkan untuk membuka pintu sekaligus ketika Tuan rumah mengetok dan menyerukan hamba-hambanya untuk membiarkannya masuk(ay 36). Pintu-pintu di dunia kuno sering dikunci dari dalam, terutama di malam hari, untuk mencegah pencuri dan pembuat onar. Pelayan yang tahu suara tuannya diharapkan waspada dan bersiap untuk membuka pintu dan membiarkannya masuk tanpa penundaan sesaat. Ini membutuhkan telinga yang mendengarkan dan roh yang penuh perhatian yang dapat menghalangi suara dan gangguan lainnya. Jika pelayan menolak untuk membuka pintu atau menunda terlalu lama membukanya, mereka bisa mendapat teguran atau hukuman dari tuannya. Perumpamaan Yesus juga memiliki pelajaran penting bagi kita masing-masing. Sama seperti Yesus setia dan siap untuk menaati Bapa-Nya dalam segala hal – bahkan sampai menyerahkan nyawa-Nya untuk kita di atas salib, kita juga dipanggil untuk setia dan siap untuk melakukan apa pun yang diperintahkan Bapa sorgawi kita kepada kita. Bagaimana kita dapat melayani sebagaimana Yesus melayani dan setia sampai akhir zaman kita? Hanya kasih – yaitu kasih yang telah dicurahkan Allah ke dalam hati kita melalui Roh Kudus yang telah diberikan kepada kita (Roma 5: 5) – dapat mengubah kita dan memenuhi kita dengan sukacita dan keberanian dalam mempersembahkan hidup kita dalam pelayanan yang rendah hati kepada Allah dan satu sama lain. Tuhan Yesus membebaskan kita dari rasa takut dan kesombongan sehingga kita dapat saling mengasihi dan melayani sebagaimana Dia telah mengasihi dan melayani kita masing-masing (Efesus 5: 2). Mintalah Tuhan untuk memberi kita hati seorang hamba dan roh yang rela yang siap mendengarkan dan ingin menaati. “Tuhan Yesus, Engkau lebih dulu mencintai kami dan Engkau memberikan hidup-Mu untuk kami. Penuhilah kami dengan hati yang gembira dan roh yang murah hati yang siap melayani dan melakukan apa pun yang Emgkau perintahkan kepada kami, Amin.” Berkah Dalem.