Pada hari ini kita, Gereja merayakan Peringatan Wajib St. Lusia Perawan dan Martir. Bacaan Injil hari ini Mat 11:16-19 berbicara tentang Yesus dan Yohanes. Apakah Anda mencari jalan kedamaian dan kebijaksanaan Allah untuk hidup Anda? Para nabi mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah tersedia bagi mereka yang dapat dan bersedia utk diajar dan mau menerima firman Allah. Melalui kepatuhan mereka pada firman dan perintah-perintah Allah, mereka tidak hanya menerima kebijaksanaan dan kedamaian bagi diri mereka sendiri, tetapi mereka, pada gilirannya, menjadi berkat bagi anak-anak mereka dan juga keturunan mereka. Yesus memperingatkan generasi zaman-Nya untuk mengindahkan firman Allah sebelum terlambat. Dia membandingkan guru yang bangga dan cendekiawan yang sia-sia dengan teman bermainnya yang keras kepala yang menolak untuk mengikuti nasihat dan pengajarannya yang bijaksana. Yesus menyampaikan Perumpamaan tentang sekelompok musisi kecewa pada teman-teman mereka yang keras kepala yang menolak untuk bernyanyi atau menari pada kesempatan yang tepat, menantang kita untuk memeriksa apakah kita selektif hanya mendengar dan melakukan apa yang ingin kita dengar. Para pemain musik muda dalam perumpamaan Yesus bereaksi dengan sangat cemas karena mereka tidak dapat membuat siapa pun mengikuti instruksi mereka. Mereka mengeluh bahwa jika mereka memainkan musik mereka di pesta pernikahan, tidak ada yang akan bergabung dalam lagu dan tarian mereka yang meriah; dan jika mereka memainkan nada2 sedih dan lagu berkabung untuk pemakaman, tidak ada yang akan bergabung sama sekali (ay 17). Perumpamaan ini menggemakan kebijaksanaan Pengkhotbah 3: 4 “ada waktu untuk menangis dan ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap dan ada waktu untuk menari.” Apakah Anda selaras dengan pesan Kerajaan Allah? Dan apakah Anda mengindahkan kata-kata hikmat dan kebenaran Allah seolah-olah hidup Anda bergantung padanya? Ketidakpedulian rohani dan telinga yang tuli dapat menghalangi firman Allah bagi kita. Pesan Yesus tentang Kerajaan Allah adalah pemberitaan kabar baik yang menghasilkan sukacita dan harapan besar bagi mereka yang mendengarkan dan menaatinya – tetapi itu juga merupakan peringatan akan konsekuensi dan bencana yang buruk bagi mereka yang menolak untuk menerima undangan rahmat Allah. Mengapa pesan Yohanes Pembaptis dan pesan Yesus menemui perlawanan dan telinga yang tuli? Karena buta dan cemburu rohani, para ahli Taurat dan orang-orang2 Farisi menghubungkan mati raga Yohanes Pembaptis dengan setan dan mereka menghubungkan persekutuan meja Yesus sebagai bukti untuk berpura-pura menjadi Mesias. Mereka berhasil menggagalkan rencana Allah bagi hidup mereka karena mereka telah menutup hati mereka terhadap pesan Yohanes Pembaptis dan sekarang mereka menutup telinga mereka kepada Yesus, Anak yang diurapi Allah yang diutus untuk menebus kita dari ikatan dosa dan kematian. Seperti generasi zaman Yesus, zaman kita juga ditandai oleh ketidakpedulian dan penghinaan, terutama dalam hal-hal sorgawi. Ketidakpedulian menumpulkan telinga kita pada suara Allah dan kabar baik Injil. Hanya orang yang rendah hati yang dapat menemukan sukacita dan kebaikan di mata Allah. Apakah Anda hidup selaras dengan pesan pengharapan dan keselamatan Yesus? Dan apakah Anda tahu sukacita dan karunia karena percaya dan mematuhi firman Allah? Semoga! “Tuhan Yesus, bukalah telinga kami untuk mendengarkan kabar baik kerajaan-Mu dan membebaskan hati kami untuk mencintai dan melayani Engkau dengan sukacita. Semoga tidak ada yang menghalangi kami untuk mengikuti Engkau dengan sepenuh hati. Santa Lusia doakanlah kami. Amin.” Selamat Pesta St. Lusia dan Berkah Dalem.