Bacaan Injil hari ini, Mat 1:18-24 berkisah tentang kelahiran Yesus Kristus Apakah Anda berpegang teguh pada janji-janji Allah setiap saat, terutama ketika Anda dihadapkan dengan ketidakpastian atau kesulitan? Para nabi, nabi Yeremia dan nabi Yesaya mengucapkan kata-kata pengharapan dalam situasi tanpa harapan bagi Israel. Dinasti Daud korup dan tidak layak untuk Raja Mesianik. Murtad seperti Raja Ahaz (2 Raj 16) dan orang lemah seperti Zedekia (Yer 38) menduduki tahta Daud. Bagaimana Allah bisa setia pada janji-Nya untuk membangkitkan Raja yang benar yang akan memerintah selamanya atas keluarga Daud? Para nabi percaya bahwa Allah entah bagaimana dapat “membangkitkan tunas yang benar” dari tunggul Isai (Yes 2:11). Seperti para nabi, kita disebut “dengan harapan untuk percaya terhadap harapan (Rm 4:18) bahwa Allah dapat dan akan memenuhi semua janji-Nya. Maria mengandung seorang anak dari Roh Kudus. Maria harus menghadapi tantangan besar bagi iman dan kepercayaannya pada Allah dan pada iman keluarganya dan Yusuf, pria yang ia pilih untuk dinikahi. Dia diminta untuk memikul beban tanggung jawab yang luar biasa. Belum pernah terdengar sebelumnya bahwa seorang anak dapat dilahirkan tanpa ayah natural. Maria diminta untuk menerima pengecualian keajaiban ini untuk hukum alam. Untuk itu membutuhkan iman dan kepercayaan pada Allah dan pada janji-Nya. Kedua, Maria belum menikah. Kehamilan di luar nikah tidak ditoleransi pada masa itu. Maria hanya didukung oleh Yusuf, dan pertunangan seperti itu harus berlangsung selama satu tahun penuh. Dia diminta untuk menanggung risiko besar. Dia bisa saja ditolak oleh Yusuf, oleh keluarganya, oleh semua bangsanya sendiri. Maria tahu bahwa Yusuf dan keluarganya tidak akan memahaminya tanpa wahyu dari Allah. Meskipun demikian dia mengimani dan percaya pada janji-janji Allah. Seperti Maria, Yusuf adalah teladan iman bagi kita. Dia adalah saksi yang setia dan hamba dari rencana penebusan Allah yang sedang berlangsung. Apakah Anda siap untuk percaya pada janji-janji Allah, bahkan ketika dihadapkan dengan keadaan yang membingungkan dan apa yang tampak seperti masalah yang tidak dapat diatasi? Allah tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian, tetapi telah membawa kita Anak-Nya yang tunggal, Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Marilah kita merayakan Natal, pesta Inkarnasi, dengan hati yang penuh sukacita dan marilah kita memperbarui iman dan harapan kita kepada Allah dan dalam karya penebusan-Nya. “Tuhan Yesus, Engkau datang untuk menyelamatkan kami dari dosa dan kuasa maut. Semoga kami selalu bersukacita atas keselamatan-Mu dan percaya pada rencana ilahi-Mu untuk hidup kami. Amin.” Berkah Dalem.