Dalam Bacaan Injil hari ini, Mat 18:12-14, Tuhan Yesus menyampaikan Perumpamaan tentang domba yang hilang. Alkitab menggunakan gambaran seorang gembala yang merawat domba-dombanya untuk menggambarkan seperti apa Allah itu. Allah berjanji bahwa Ia akan secara pribadi menggembalakan umat-Nya dan menuntun mereka ke tempat yang aman, “Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dgn tangan-Nya; anak2 domba dipangku-Nya, induk2 domba dituntun-Nya dengan hati-hati”(Yes 40:11). Itulah sebabnya Allah mengutus Putra-Nya yang tunggal sebagai Raja Mesias yang tidak hanya akan mengembalikan kedamaian dan kebenaran ke muka bumi, tetapi juga akan menggembalakan dan merawat umat-Nya dengan cinta dan kasih sayang. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:11). Gembala yang Baik memberi makan, melindungi, dan menyediakan perawatan terbaik untuk kawanannya. Apa yang bisa kita pelajari dari pelajaran perumpamaan Yesus tentang domba yang hilang ini? Perumpamaan ini memberi kita pandangan sekilas tentang hati seorang gembala sejati, dan sukacita suatu komunitas bersatu kembali dengan anggota-anggotanya yang hilang. Gembala tidak hanya harus menjaga domba mereka siang dan malam; mereka juga harus melindungi mereka dari serigala dan singa yang memangsa mereka, dan dari medan dan badai yang berbahaya. Gembala sering memiliki kawanan besar, terkadang berjumlah ratusan atau ribuan ekor ternak. Adalah suatu hal yg lazim untuk memeriksa dan menghitung domba pada akhir hari. Anda dapat membayangkan terkejut dan kesedihan dari gembala yang menemukan bahwa salah satu dombanya hilang! Apakah dia menunggu sampai hari berikutnya untuk mencarinya? Atau apakah dia bertanya kepada gembala tetangga apakah dia mungkin melihat domba yang tersesat? Tidak, dia segera pergi mencari domba yang hilang ini(ay 12). Penundaan bahkan satu malam bisa berarti bencana yang menyebabkan kematian. Domba pada dasarnya adalah makhluk yang sangat sosial. Domba yang terisolasi dapat dengan cepat menjadi bingung, cemas, dan bahkan neurotik. Dalam keadaan bingung, domba dgn mudah menjadi mangsa bagi serigala dan singa! Yesus, Gembala yang Baik, mengawasi setiap langkah yang kita ambil – apakah kita mengikuti-Nya? Kesedihan dan kecemasan gembala berubah menjadi sukacita ketika dia menemukan domba yang hilang dan mengembalikannya ke kandang. Gembala mencari sampai apa yang hilang ditemukan. Apa yang baru dalam pengajaran Yesus adalah desakan bahwa orang berdosa harus dicari berulang kali. Betapa mudahnya untuk melupakan dan teralihkan dengan hal-hal lain sementara yang terhilang menjadi mangsa untuk melahap serigala jiwa3. Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa “Iblis berkeliaran seperti singa yang mengaum-ngaum, mencari orang yg dapat ditelannya”(1 Pet 5: 8). Tuhan tidak bersukacita karena kehilangan sekalipun hanya seorang saja, tetapi menginginkan agar kita dibawa kembali dan dipulihkan untuk berteman dengan-Nya. Itulah sebabnya seluruh komunitas sorgawi bersukacita ketika satu orang berdosa ditemukan dan dipulihkan untuk bersekutu dengan Allah(Luk 15:7). Tuhan sedang dalam misi penyelamatan hari ini untuk menyelamatkan kita dari kekuatan penghancur dosa dan kejahatan. Yesus, Gembala yang Baik, mengawasi setiap langkah yang kita ambil. Apakah Anda mendengarkan suara-Nya dan mengindahkan nasihat-Nya yang bijak? Apakah Anda mengikuti jalan yang telah Ia tetapkan untuk Anda – jalan yang mengarah pada kehidupan daripada kematian? Semoga! “Tuhan Yesus, tidak ada yang luput dari pengawasan dan perhatian-Mu. Semoga kami selalu berjalan dalam terang kebenaran-Mu dan tidak pernah menyimpang dari kehadiran-Mu yang pengasih dan penyayang. Amin.” Berkah Dalem.