Dalam Bacaan Injil hari ini, Mat 25:1-13 dikisahkan perumpamaan Gadis2 yg bijaksana dan gadis2 yg bodoh utk menjelaskan tentang Kerajaan Sorga. “Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yg meengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki2. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis2 yg bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tdk memvawa minyak, sedangkan gadis2 yg bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli2 mereka”(ay 1-4). Apakah Anda pernah kehilangan dlm hal yg sangat terpenting dalam hidup Anda? Ketidak-siapan dapat menyebabkan masalah yang tidak perlu dan bahkan menjadi bencana bagi kita! Apa gunanya jaket pelampung yang tertinggal di pantai ketika perahu itu tenggelam di tengah laut? Kisah Yesus tentang sepuluh gadis yang menunggu prosesi pernikahan di tengah malam tampaknya aneh bagi kebanyakan kita orang Indonesia atau Asia saat ini. Tetapi para pendengar Yesus paham betul betapa mudahnya hal ini terjadi pada mereka. Kebiasaan pernikahan di Palestina kuno membutuhkan kewaspadaan dan persiapan ekstra bagi semua orang yang terlibat dalam pesta itu. (Beberapa desa dekat Timur Jauh dan Timur Tengah masih mengikuti kebiasaan ini). Pengantin tidak pergi untuk bulan madu mereka, tetapi merayakan selama seminggu penuh dengan keluarga dan teman-teman mereka. Sudah menjadi kebiasaan bagi pengantin laku2, ditemani oleh teman-temannya, untuk datang atas kebijaksanaannya dan menjemput pengantin perempuan dan membawanya ke rumah baru mereka. Mereka sebisa mungkin akan mengambil rute terpanjang, sehingga banyak warga desa di sepanjang jalan bisa bergabung dalam prosesi pernikahan itu. Begitu mereka tiba dan menutup pintu, tidak ada orang lagi yang bisa masuk(ay 10). Jika pengantin laki memutuskan untuk datang dan membawa mempelai perempuan pada malam hari, maka lampu dibutuhkan utk memandu para pelancong melalui jalan-jalan gelap dan sempit. Tidak ada yang diizinkan di jalan-jalan desa di malam hari tanpa lampu! Yesus memperingatkan kita bahwa ada konsekuensi karena ketidak-siapan. Ada hal-hal tertentu yang tidak dapat Anda peroleh pada saat2 terakhir. Misalnya, siswa tidak dapat mempersiapkan ujian ketika hari ujian sudah tiba. Seseorang tidak bisa mendapatkan karakter, kekuatan, dan keterampilan yang tepat yang diperlukan untuk suatu tugas, kecuali mereka sudah memilikinya, seperti seorang kapten kapal dengan keberanian dan keterampilan bahari yang harus mengarahkan sebuah kapal melalui badai berbahaya di laut.
Ketika Tuhan Yesus datang untuk mengundang Anda ke perjamuan sorgawi, apakah Anda siap mendengarkan suara-Nya dan mengikuti-Nya? Kesejahteraan abadi kita bergantung pada pendengaran kita, dan banyak yang telah melatih diri mereka untuk tidak mendengar. Kita tidak akan siap untuk bertemu Tuhan, bertatap muka dgn Dia, ketika Dia memanggil kita pada hari penghakiman, kecuali kita mendengarkan Dia hari ini. Tuhan mengundang kita untuk berpesta di meja perjamuan sorgawi-Nya. Apakah Anda siap? Semoga! “Tuhan Yesus, buatlah kami waspada dan memperhatikan suara-Mu sehingga kami setiap saat dapat mengindahkan panggilan-Mu. Semoga kami menemukan sukacita di hadirat-Mu dan senang melakukan kehendak-Mu. Amin.” Berkah Dalem.