Ketika melihat Guru yang diagungkan wafat di kayu salib, para murid kontan kecewa, cemas, binggung, sedih, dan takut. Merekapun berniat kembali ke lingkungan mereka masing-masing. Harapan yang mereka pancangkan pada diri Yesus musnah karena Yesus yang mereka harapkan sudah wafat.
Harapan manusia memang kadang terlalu berlebihan, dan akhirnya menimbulkan kekecewaan, bahkan dapat menimbulkan krisis iman. Krisis itu kadang begitu berat sampai-sampai kita berniat untuk meninggalkan Yesus. Bila hal itu terjadi dalam hidup kita, ingatlah bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Dia akan hadir karena Dia sudah bangkit untuk membawa kita kepada kemuliaan-Nya. Iman perlu dibangun, dipupuk, dan diperbaharui setiap saat agar dengan demikian, kita mampu menjadi warta kebangkitan-Nya.
Dua murid dari Emaus setelah mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, segera kembali ke Yerusalem untuk bertemu dengan teman-teman mereka. Di sana mereka dengan penuh semangat menceritakan peristiwa perjumpaan mereka dengan Yesus. Para murid di Yerusalem pun dengan penuh semangat menceritakan perjumpaan mereka dengan Yesus yang bangkit. Dalam suasana kegembiraan itu Yesus menampakkan diri lagi kepada mereka untuk meneguhkan keyakinan mereka bahwa Ia benar-benar bangkit. Setelah menjumpai mereka secara pribadi dan meneguhkan keyakinan mereka, Yesus memberi perintah agar mereka menjadi saksi kebangkitanNya bagi semua orang. Yesus berkata, “… dalam namaNya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa … Kamu adalah saksi dari semuanya itu.”
Mari kita semua orang-orang yang percaya kepadaNya menjadi saksi kebangkitan Yesus, agar kita dan semakin banyak orang mengalami kemurahan dan keselamatan Tuhan.
DOA:
Tuhan Yesus, bantulah agar aku tidak ragu-ragu lagi akan kebangkitan-Mu. Semoga aku mampu menumbuhkab imanku dan dapat menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupanku sehari-hari. Amin.