Dalam Bacaan Injil hari ini, Luk 17:26-37, Tuhan Yesus berbicara tentang Kedatangan Kerajaan Allah. Apa yang alam dapat ajarkan kepada kita tentang kedatangan kembali Tuhan Yesus pada hari penghakiman di akhir dunia? Yesus mengutip sebuah pepatah yang akrab bagi pendengarnya: “Di mana mayat di situ berkerumun burung nasar”(ay 37). Burung Elang, seperti burung nasar, tertarik pada bangkai – bangkai hewan yang sekarat atau mati. Kitab Ayub menggambarkan elang memata-matai mangsanya dari jauh, “Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;” (Ayub 39:32). Elang menukik untuk menangkap mangsanya ketika kondisinya tepat, terutama jika mangsanya terbuka dan rentan terhadap seranga mendadak. Mangsa yang sangat lemah atau dlm keadaan sekarat tidak memiliki kesempatan untuk menangkal pasukan yang dapat menghancurkan dan membunuh. Tanda berkumpulnya burung elang dan burung nasar. Apa maksud dari analogi ini? Ketika hari penghakiman terakhir dan pembenaran Tuhan datang, pemandangan dan lokasi akan terlihat jelas bagi semua orang. Mereka yang telah menolak Tuhan dan menolak untuk percaya kepada Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus akan binasa pada hari penghakiman – sama seperti binatang buas mangsa yang disingkirkan dari tanah orang yang hidup. Tuhan Yesus akan membenarkan mereka yang telah percaya kepada-Nya dan Dia akan membalas mereka dengan sukacita dan kebahagiaan abadi di kerajaan-Nya. Kembalinya Tuhan Yesus pada akhir zaman ini sudah pasti, tetapi waktunya tidak diketahui, tidak seorang pun tahu kapan. Hari penghakiman Tuhan dan putusan akhir akan datang dengan cepat dan tidak terduga. Yesus memperingatkan para pendengar-Nya agar tidak lengah ketika hari Tuhan itu tiba. Hari itu pasti akan datang pada waktunya yg menurut Allah itu baik! Hari Penghakiman Allah merupakan alasan untuk sukacita dan pahala yang besar bagi mereka yang telah menunggu dengan sabar dan merindukan Tuhan Yesus untuk kembali lagi dalam kemuliaan dan kuasa. Orang-orang pada zaman nabi Nuh mengabaikan peringatan Allah akan penghakiman karena hati mereka mengeras dan mereka memberontak kepada Allah. Ketika banjir besar atau air bah melanda bumi, mereka merindukan atau bahtera atau perahu kapal, secara harfiah! Perahu kapal siapa atau jaring pengaman tempat kita mempertaruhkan hidup kita – rakit kehidupan dunia untuk kesuksesan dan kebahagiaan yang berumur pendek atau pada Bahtera Allah yang tidak dapat dihancurkan yang fondasinya adalah Yesus Kristus dan salib kemenangan-Nya? Orang-orang yang harapannya tertanam kuat di sorga tidak akan kecewa ketika hari penghakiman terakhir tiba. Mereka bahkan bersukacita sekarang karena nama-nama mereka tertulis di sorga (Lukas 10:20) dan mereka dengan penuh kerinduan menanti hari ketika mereka akan melihat Tuhan berhadapan muka “…dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama mereka akan tertulis di dahi mereka”(Why 22: 4). Apakah harapan kita dengan kuat ditempatkan dalam Tuhan Yesus dan kembalinya Dia dalam kemuliaan? Semoga! “Tuhan Yesus Kristus, kami menempatkan semua harapan kami di dalam Engkau karena Enhkau telah menebus dunia dengan kematian-Mu di kayu salib dan dengan kemenangan-Mu atas kubur. Bantulah kami untuk tidak pernah melupakan arah pangdangan kami ke sorga dan semoga kami dapat hidup setiap hari dalam sikap antisipasi penuh sukacita atas kepdatangan-Mu kembali dalam kemuliaan. Amin.” Berkah Dalem.