Dalam Bacaan Injil hari ini, Luk 17:20-25, Tuhan Yesus berbicara tentang Kedatangan Kerajaan Allah. “Atas pertanyaan orang2 Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda2 lahiriah…Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yg satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nys”(ay 20 dan 24). Apa yang dapat disampaikan dgn gambaran “kilat memancar dari langit” kepada kita tentang kedatangan Tuhan dan kerajaan-Nya? Orang-orang Yahudi pada zaman Yesus dalam antisipasi besar mencari beberapa tanda yang akan menunjukkan kapan Mesias akan datang untuk mendirikan Kerajaan Allah. Pertanyaan orang Farisi mengenai masalah ini dimaksudkan untuk menguji Yesus karena mereka tidak menerima-Nya sebagai Mesias. Yesus mengejutkan mereka dengan jawaban bahwa Kerajaan atau Pemerintahan Allah sudah ada di sini! Yesus berbicara tentang kedatangan Kerajaan Allah sebagai peristiwa masa kini dan peristiwa yang akan dimanifestasikan di akhir zaman. Mengapa Yesus menghubungkan kilat dengan “Hari Tuhan”? Dalam iklim kering Palestina, badai jarang terjadi dan musiman. Badai itu sering muncul tiba-tiba atau tidak terduga, tampaknya entah dari mana, menutupi segala sesuatu dalam kegelapan pekat. Dengan sedikit atau tidak ada petir peringatan memenuhi langit dengan kilatan cahaya yang sambar menyambar. Kekuatan kilat itu menimbulkan teror dan kekaguman bagi mereka yang mencoba melarikan diri dari kehadirannya. Yesus memperingatkan orang-orang Farisi bahwa “Anak Manusia” (sebutan untuk Mesias yang diberikan dalam Kitab Daniel 7: 13-15) akan datang dengan cara yang sama, secara tiba-tiba dan tidak terduga, di awan-awan untuk membawa penghakiman Allah atas “Hari Tuhan”. Tidak ada tanda khusus yang diperlukan untuk mengumumkan kedatangan-Nya. Kehadiran dan kuasa-Nya tidak akan ditutupi atau disembunyikan, tetapi semua akan mengenali-Nya seperti kilat di langit. Di dalam Tuhan Yesus kita melihat kuasa dan kemuliaan kerajaan Allah. Kuasa ilahi-Nya melemparkan kuasa kegelapan (kerajaan setan dan semua yang menentang pemerintahan Allah) dan dosa (yang merusak dan memperbudak pikiran, hati, dan kehendak manusia karena kekuatan kejahatan dan kesalahan). Yesus tahu bahwa satu-satunya jalan menuju kemenangan adalah melalui salib. “Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini”(ay 25). Di kayu salib itu Ia mengalahkan maut dan membatalkan hutang dosa-dosa kita. Kemenangan salib-Nya membuka jalan bagi kita untuk hidup sebagai putra dan putri Allah dan warga kerajaan sorgawi yg penuh kedamaian, sukacita, dan kebenarannya (kebaikan moral). Apakah harapan dan masa depan Anda dengan aman ditambatkan kepada Kerajaan sorgawi Allah? Semoga! “Tuhan Yesus Kristus, datanglah kerajaan-Mu dan semoga kehendak-Mu terlaksana di bumi seperti di sorga. Jadilah Penguasa hati kami dan Tuhan hidup kami agar kami selalu hidup dalam kebebasan akan kasih dan kebenaran-Mu. Amin.” Berkah Dalem.