‘Lapar dan Haus akan Tuhan’

…dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. (Mat 9:15)

Bagi banyak orang, berpuasa hanyalah soal menahan lapar dan haus. Demikian juga dengan bermati raga, yaitu berusaha menahan keinginan dan hawa nafsu untuk sebuah pahala. Beberapa orang beranggapan puasa adalah suatu keharusan karena kewajiban agama. Namun bagi kita murid Kristus, berpuasa terlebih adalah berdoa agar kita memiliki rasa lapar dan haus kepada Tuhan melebihi lapar dan haus akan makanan dan minuman. Tetapi yang perlu selalu di ingat, puasa tanpa doa hanya akan menjadi momen menahan lapar yang tidak ada gunanya sama sekali, malah dapat menyebabkan penyakit. Kemenangan saat berpuasa adalah ketika kita dapat mempersembahkan puasa dan mati raga kita kepada Tuhan dengan kerinduan-kerinduan untuk mengasihi-Nya, menaati-Nya, dan menjadi serupa dengan-Nya.

Bukan hal mudah, tetapi justru disinilah letak tantangannya. Saat tubuh kita meradang karena rasa lapar, bahkan emosi kitapun tidak stabil, teruslah berdoa dan merasakan bahwa sebenarnya kita membutuhkan Tuhan melebihi apapun. Kita tidak dapat hidup tanpa Tuhan.

Manfaatkanlah waktu dengan Tuhan lebih banyak selama berpuasa. Nikmatilah saat-saat itu karena tanpa kita sadari, dalam kelemahan kita, Tuhan dekat dengan kita dan memberikan kekuatan serta kelegaan baru.

Nikmati saat rasa lapar ‘menggigit’. Sadari bahwa semakin ‘sakit gigitan’ itu, semakin saya membutuhkan Tuhan dalam hidup saya.