Hati Baru

“Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidka dapat menajisknnya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” (Markus 7:15)

Hati lama keadaan hati manusia diliputi dan di naungi kegelapan, sakit, dan dosa. Seseorag memeriksa batin dengan baik dan jujur, mengetahui situasi hati dan hidupnya terganggu kesalahan atau dosa yang telah diperbuat dan menderita sakit rohani membuat hubungannya dengan Tuhan tidak baik. Ia menyiapkan diri dengan niat biak, meminta pengakuan dosa di gereja, setelahnya ia menjadi pribadi yang baru. Hatinya dibersihkan karena diampuni dan berkomitmen hidup baru. Hatinya memiliki kehendak dan pikirannya memiliki niat baru, membentuk pribadi baru di dalam dirinya. Hati baru haruslah hasil kerja sama manusia. Tanpa campur tangan Tuhan ia tidak bisa apa-apa dan tidak bisa menjadi baru. Sakramen tobat salah satu sarana dasar yang disediakan Gereja utuk membaharui diri manusia. Masih ada firman Tuhan, bimbingan rohani dan kegiatan oleh batinĀ  lainnya yang membantu terjadinya pembaharuan diri seseorang.

Hati baru ialah hati yang bersih. Keadaan kotor, najis, fitnah, benci, dengki, dan marah harus dikeluarkan. Yesus meminta kita supaya semuanya tidak di simpan dihati seperti menyimpan harta kekayaan kita. Semuanya menajiskan atau mengotori kita. Semuanya dapat dikeluarkan melalui pemeriksaan batin dan melepaskannya. Kita mampu melakukannya dengan bantuan orang lain dan teristimewa melalui pelayanan-pelayanan rohani di dalam gereja. Yesus memberikan tantangan serius mengenai pilihan yang bijaksana dan benar dari pihak kita. Supaya orang-orang bersemangat mendengarkan Dia dan berkomitmen untuk mengikuti-Nya, bersikap jujur dan benar dalam imannya, penuh kebebasan dan kesadaran mengikuti Yesus Kristus, serta menyanggupi segala resikonya.

Ditulis oleh RP Peter P. Tukan SDB

Renungan ini ditulis oleh Tim Renungan Harian dan Katolikvidgram.