Amanat agung Yesus yang kita baca dan renungkan hari ini merupakan perintah kepada kita semua. Tugas kita di dunia adalah mewartakan kabar gembira kepada sesama manusia (makhluk). Inilah hakekat panggilan kita sebagai gereja yang mewartakan kabar gembira (Injil) kepada segala bangsa. Mewartakan kebaikan kepada segala bangsa tentang Yesus Kristus. Bagaimana amanat agung itu dilaksanakan?. Amanat itu kita lakukan dalam tugas pewartaan lewat mengajar umat, memberi kesaksian tentang apa yang diajarkan dan apa yang diimani.

Yesus yang naik ke surga berjanji akan datang kembali. Pengharapan iman ini perlu ditumbuhkembangkan melalui pelayanan, persekutuan, ibadah, dan pewartaan (diakonia, koinonia, lieturgia, dan kerygma). Inilah tradisi Rasuli yang terus hidup dalam persekutuan para murid Yesus. Kepada setiap murid diberi anugerah Roh Kudus utnuk membangun dan mengembangkan umat, untuk menyatukan dan mengantar umat kepada Tuhan, bukan sebaliknya.

Inti dari kenaikan Tuhan adalah perpisahan yang meninggalkan berkat dan rasa sukacita yang meliputi semua murid. Sukacita karena Tuhan Yesus bukan pergi tidak kembali meninggalkan murid-muridNya melainkan pergi untuk mengutus Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang dijanjikanNya sehingga GerejaNya bersukacita.

Hari Raya kenaikan Tuhan menjadi relevan dan berarti kalau kita percaya bahwa Yesus Tuhan telah naik ke surga dan mengirimkan Roh Kudus guna membimbing kita. Kita patut bersyukur karena dengan datangnya Roh Kudus maka Gereja akan selalu diingatkan oleh Yesus Tuhan agar berjalan dalam kehendaknya.

DOA:

Tuhan, aku ingin melaksanakan perintah agungMu untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Tuhan berilah aku kekuatan. Amin.