Dalam Bacaan Injil hari ini, Luk 14:12-14 Tuhan Yesus mengingatkan para murid-Nya tentang Siapa yg harus diundang dalam perjamuan. “Dan Yesus berkata juga kepada orang yg menundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat2mu atau saudara2mu atau kaum keluargamu atau tetangga2mu yg kaya…Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang2 miskin, orang2 cacat, orang2 lumpuh dan orang2 buta”(ay 12 dan 13). Siapa yang Anda hormati di meja perjamuan Anda? Tuhan selalu siap untuk menerima kita di meja perjamuan-Nya. Sejauh yang dapat kita ketahui dari kisah Injil, Yesus tidak pernah menolak undangan makan malam! Mengapa, dalam contoh khusus ini, apakah Yesus menceramahi tuan rumah-Nya tentang siapa yang harus atau tidak boleh ia undang untuk perjamuan makan siang atau malam? Apakah tuan rumah-Nya mengharapkan pujian atau penghargaan dari Yesus? Apakah dia ingin mengesankan tetangga-tetangganya dengan kehormatan menerima “pembuat mukjizat” dari Galilea? Pemberian yang murah hati tidak memiskinkan – tetapi memperkaya hati. Yesus menyelidiki hati kita juga. Apakah kita hanya menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati kepada orang-orang yang akan membalas kebaikan kita? Bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki sarana untuk membalas kita – orang miskin, orang sakit, dan orang yang kurang beruntung? Kedermawanan menuntut pengorbanan diri. Namun, itu tidak memiskinkan, tetapi justru memperkaya jiwa si pemberi. Kedermawanan sejati muncul dari hati yang penuh kemurahan dan belas kasih. Tuhan telah mencintai kita terlebih dahulu, dan cinta kita untuk-Nya adalah respons atau tanggapan rasa terima kasih atas rahmat dan kebaikan yang telah ditunjukkan-Nya kepada kita masing-masing. Tidak ada yang bisa menandingi Allah dalam kasih dan kebaikan-Nya yang murah hati kepada kita. Apakah Anda memberi secara cuma2bseperti yang Yesus berikan tanpa mencari keuntungan pribadi atau hadiah? Semoga! “Tuhan Yesus, kasih-Mu tidak pernah gagal dan belas kasihan-Mu berlimpah-limpah. Engkau menawarkan kepada kami anugerah terbaik – yaitu perdamaian, pengampunan, dan persahabatan abadi dengan-Mu di meja perjamuan-Mu. Penuhilah kami dengan rasa terima kasih atas rahmat dan kebaikan-Mu yang besar kepada kami. Dan semoga kami jangan pernah gagal menunjukkan kebaikan dan belas kasihan terhadap semua yang kita temui sehingga mereka dapat mengetahui belas kasih dan kebaikan yang Engkau tawarkan kepada mereka juga. Amin.” Berkah Dalem.