Dalam Bacaan Injil hari ini, Luk 13:31-35 dinyatakan bhw Yesus harus mati di Yerusalem (ay 33) dan juga keluhan Yesus terhadap Yerusalem(ay 34). Ketika keamanan atau “rasa aman” Anda terancam dan dlm bahaya, apakah Anda melarikan diri atau bertahan? Ketika Raja Herodes, penguasa Galilea, mendengar bahwa ribuan orang datang kepada Yesus, ia memutuskan bhw sudah waktunya untuk menghilangkan ancaman ini terhadap pengaruh dan kekuasaannya. Itulah sebabnya beberapa orang Farisi memperingatkan Yesus untuk melarikan diri dari murka Herodes. “Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau”(ay 31). Tetapi Yesus, sebaliknya, memperingatkan mereka bahwa mereka berada dalam bahaya rohani yang lebih besar karena kehilangan jiwa dan raga ke neraka (Matius 10:28) jika mereka menolak untuk mendengarkan Allah dan kepada para nabi-Nya. “Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi2 dan melempari dgn batu orang2 yg diutus kepadamu!”( ay:34). Seperti Yohanes Pembaptis dan semua nabi yang mendahului-Nya, Yesus merupakan ancaman bagi penguasa yang berkuasa pada zaman-Nya. Janganlah takut terhadap mereka yang menentang Allah. Yesus bertindak lebih jauh dengan menyebut Herodes serigala. “Jawab Yesus kepada mereka: Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu:..”(ay 32). Apa yang Yesus maksudkan dengan ungkapan seperti itu? Serigala atau rubah dianggap sebagai binatang yang paling licik dari semua hewan dan salah satu yang paling suka merusak juga. Setiap petani akan mengatakan bhw betapa sulitnya menyingkirkan rubah yang pada malam hari mencuri dan menghancurkan. Rubah atau serigala menjadi simbol dari apa yang tidak berharga, tidak penting, dan merusak. Dibutuhkan keberanian besar untuk berdiri dan secara terbuka menentang seorang tiran. Yesus tahu bahwa Ia akan mengalami nasib yang sama seperti para nabi yang datang sebelum Dia(ay 33). Dia tidak hanya rela membuka diri terhadap bahaya seperti itu, tetapi Dia berdoa untuk para penganiaya dan bagi mereka yang menolak para nabi yang berbicara atas nama Allah. Apakah Anda berdoa untuk musuh Anda dan bagi mereka yang menentang pesan Injil hari ini? Nubuat Yesus adalah pedang bermata dua, menunjuk kemenangan-Nya atas dosa dan kematian dan meramalkan kehancuran Yerusalem dan konsekuensi mengerikan bagi semua orang yang akan menolak-Nya dan pesan penyelamatan-Nya. “Yerusalem, Yerusalem…Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi!”(ay 34-35). Sementara kehancuran bait suci Yerusalem ditentukan – bait itu dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 Masehi – masih ada bagi penduduknya sebuah pintu terbuka yang sempit menuju pembebasan. Yesus berkata: “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, iaakan selamat…” (Yoh 10: 9). Tuhan Yesus membuka jalan bagi kita masing-masing untuk memiliki akses langsung ke Allah yang mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya dan yang membuat rumah-Nya bersama kita. Apakah Anda memberikan ruang bagi Tuhan dalam hidup Anda? Tuhan mengetuk pintu hati kita (Wahyu 3:20) dan Dia ingin menjalin hubungan pribadi yang dekat dengan kita. Terimalah Dia yang adalah pemberi iman yang penuh harapan, yaitu harapan yang tak tergoyahkan, dan kasih abadi. Dan merindukan rumah sejati yang telah Allah persiapkan bagi kita di kota sorgawi-Nya, Yerusalem (Wahyu 21: 2-4). “Tuhan Yesus, kami menaruh semua kepercayaan dan harapan kami kepada-Mu. Datanglah dan jadikan rumah-Mu bersama kami dan raihlah hati kami dan semoga kami sepenuhnya menginginkan apa yang menyenangkan Engkau. Penuhilah hati kami dengan cinta dan belas kasihan bagi orang lain supaya kami dapat dengan berani bersaksi tentang kebenaran dan sukacita Injil melalui perkataan dan teladan, baik bagi mereka yang menerimanya maupun bagi mereka yang menentangnya. Amin.” Berkah Dalem.