Pada hari ini kita merayakan Pesta St. Lukas Pengarang Injil. Dalam Bacaan Injil hari ini, Luk 10:1-12, Tuhan Yesus mengutus tujuh puluh murid. Panenan macam apa yang Tuhan inginkan agar kita tuai hari ini untuk kerajaan-Nya? Ketika Yesus menugaskan tujuh puluh murid-Nya untuk pergi ke misi, Ia memberi mereka visi tentang ladang luas yang siap dipanen untuk Kerajaan Allah. “Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, mintalah kepada Tuan yg empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja2 utk tuaian itu”(ay 2). Yesus sering menggunakan gambaran tuaian untuk menyampaikan kedatangan pemerintahan Allah di bumi. Panenan adalah hasil dari banyak tenaga kerja dan pertumbuhan – dimulai dengan menabur benih, kemudian tumbuh hingga dewasa, dan akhirnya menuai buah untuk panen. Firman Allah tumbuh seperti benih di dalam diri kita. Dengan cara yang sama, firman Allah ditaburkan di dalam hati orang2 yang mau menerima yang mendengarkan firman-Nya, menerima-Nya dengan kepercayaan dan kepatuhan, dan kemudian membagikan buah berlimpah firman Allah dalam hidup mereka dengan orang lain. Panenan yang dipikirkan Yesus bukan hanya pengumpulan orang2 Israel, tetapi semua orang (dan bangsa2) dunia. St.Yohanes Penginjil memberi tahu kita bahwa “Allah begitu mengasihi dunia sehingga Ia memberikan Anak-Nya yg tunggal, sehingga siapa pun yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa tetapi akan memiliki hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Jadilah penabur firman kedamaian dan belas kasihan Allah. Apa yang Yesus maksud ketika Dia mengatakan bhw murid-murid-Nya diutus seperti “domba di tengah-tengah serigala”(ay 3)? Nabi Yesaya menubuatkan saat ketika serigala dan domba akan tinggal dalam damai (Yesaya 11: 6 dan 65:25). Hal ini tentu saja merujuk pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua ketika semua akan dipersatukan di bawah Ketuhanan Yesus setelah Ia mengalahkan musuh-musuh-Nya dan menegakkan pemerintahan Allah atas langit dan bumi. Sementara itu, para murid harus menghadapi pertentangan dan penganiayaan dari mereka yang akan menentang Injil. Yesus datang untuk menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, sebagai domba pengorbanan kita, untuk menebus dosa-dosa kita dan dosa-dosa dunia. Kita, pada gilirannya, harus rela mempersembahkan hidup kita dengan rasa syukur – terima kasih dan pelayanan yang rendah hati bagi Juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus.
Allah memberi kita firman yang memberi hidup agar kita memiliki hidup yang berlimpah di dalam Dia. Dia berkeinginan untuk bekerja di dalam dan melalui kita masing-masing untuk kemuliaan-Nya. Tuhan membagikan firman-Nya kepada kita dan Dia memerintahkan kita untuk mewartakannya dengan berani dan tegas kepada orang lain. Apakah kita menyaksikan kebenaran dan sukacita Injil melalui kata dan teladan kepada orang-orang di sekitar kita? Semoga! “Tuhan Yesus, semoga sukacita dan kebenaran Injil mengubah hidup kami sehingga kami dapat menyaksikannya kepada orang-orang di sekitar kami. Berilah supaya kami dapat menyebarkan kebenaran dan cinta-Mu yg penuh belas kasih ke mana pun kami pergi. Amin.” Selamat Pesta St. Lukas. Santo Lukas doakanlah kami. Salam dari Cainta – Rizal, Philippines. Berkah Dalem.