Dalam Bacaan Injil hari ini, Luk 12:8-12, Tuhan Yesus berbicara dua hal, yang pertama tentang orang2 yg menerima dan menolak Dia serta konsekuensinya (ay 8-10a) dan tentang yg menghujat Roh Kudus merukakan dosa yg tak terampuni (ay 10b-12). Dosa apa yang tidak terampuni yang Yesus peringatkan agar kita hindari? Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya akan diuji dan Dia meyakinkan mereka bahwa Roh Kudus akan memberi mereka apa yang mereka butuhkan pada masa kesulitan dan pencobaan mereka. Namun, Ia memperingatkan mereka bahwa adalah mungkin untuk menolak anugerah Allah – yaitu kebaikan-Nya, berkat-Nya, dan bantuan-Nya – dan jatuh ke dalam kemurtadan – yaitu menyerahkan iman dan kesetiaan kita kepada Yesus Kristus karena takut (menjadi pengecut), kesombongan, atau tidak percaya (menolak untuk percaya dan percaya pada Tuhan Yesus). Ungkapan Kitab Suci untuk menyangkal seseorang berarti tidak memiliki mereka – tidak ada hubungannya lagi dengan mereka. Janganlah kita menolak karunia dan bantuan Roh Kudus. Yesus juga berbicara melawan penghojatan Roh Kudus. Apa itu penghojatan dan mengapa itu tercela (sangat buruk dan patut mendapat teguran keras)? Penghojatan terdiri dari mengucapkan menentang Allah, di dalam atau di luar, kata-kata kebencian, celaan, atau penolakan. Hal itu bertentangan dengan pemujaan dan hormat yang kita miliki kepada Allah (yang adalah Bapa kita, Pencipta, dan Juruselamat) dan dengan nama-Nya yang kudus. Yesus berbicara tentang menghojat Roh Kudus sebagai dosa yang tidak terampuni. “…tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni”(ay 10). Yesus berbicara tentang dosa ini segera setelah para ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengaitkan mukjizat-mukjizat-Nya dengan pekerjaan iblis dan bukan dari Allah (Luk 11:15). Tidak ada batasan untuk rahmat Allah, tetapi kita dapat menolak rahmat-Nya dengan menolak untuk meminta pengampunan Allah atas kesalahan kita dan dengan menolak untuk menerima bantuan yang Dia berikan kepada kita untuk berbalik dari dosa2 kita dan dari apa pun yang membuat kita tidak melakukan kehendak-Nya. Allah memberikan rahmat yang cukup (bantuan dan belas kasihan-Nya kepada kita) dan Dia memberikan bantuan yang cukup (kebijaksanaan dan kekuatan-Nya) kepada semua orang yang dengan rendah hati meminta-Nya. Tidak mengimani dan mempercayai Allah dan menolak untuk berpaling dari dosa dan ketidakpercayaan merupakan hasil dari kesombongan kita yang berdosa, keras kepala, dan hilangnya harapan dalam janji-janji Allah. Allah tidak pernah memalingkan telinga-Nya kepada mereka yang mencari bantuan dan mendengarkan suara-Nya – firman pengharapan-Nya, pengampunan, dan kebebasan dari dosa dan penindasan. Harapan dan keyakinan kita datang dari Allah. Apa dasar dari harapan dan kepercayaan kita pada Allah? Ini adalah karunia yg gratis dari Putra-Nya yang terkasih, Tuhan Yesus Kristus, yang memberikan hidup-Nya demi kita dan yang sekarang menjadi perantara bagi kita di sebelah kanan takhta kasih karunia Allah (Ibrani 4: 14-15). Yohanes Penginjil memberi tahu kita bahwa “Allah begitu mengasihi dunia sehingga Ia memberi Anak-Nya yg tunggal, sehingga siapa pun yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan memiliki hidup yang kekal”(Yohanes 3:16). Kematian Yesus di kayu salib memenangkan bagi kita kehidupan baru dan kebebasan untuk hidup sebagai orang2 yang beriman, harapan, dan cinta kasih. Itulah sebabnya Yesus menawarkan kepada kita karunia dan kuasa Roh Kudus. “Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yg meminta kepada-Nya (Lukas 11:13) yang memampukankan kita untuk hidup setiap hari sebagai anak-anak terkasih Allah – sebagai putra dan putri-Nya. Kasih dan belas kasihan Yesus Kristus, pengampunan dosa, dan karunia Roh Kudus diberikan secara bebas kepada semua orang yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. Apakah harapan kita ditempatkan dengan aman di dalam Tuhan Yesus dan dalam kemenangan yang Ia menangkan bagi kita di kayu salib? Semoga! “Tuhan Yesus, Engkau adalah harapan dan keselamatan kami. Semoga kami tidak pernah goyah dalam harapan dan kepercayaan kami akan bantuan dan kekuatan-Mu yang penuh belas kasihan. Biarkanlah api Roh Kudus-Mu membakar hati kami dan memenuhi kami dengan kasih yang menyayangi Engkau. Amin.” Selamat ber-akhir pekan, Salam dari Sagay City, Negros Occidental Philippines dan Berkah Dalem.