Yesus dalam bacaan Injil menjelaskan bahwa Dia akan pergi ke tempat yang tidak dijangkau oleh orang-orang Farisi. Mereka justru akan mati karena dosa mereka. Dan dosa pokok mereka adalah mereka tidak percaya kepada Yesus. Mengapa? Karena mereka berasal dari bawah, dari dunia sedangkan Yesus berasal dari atas dan bukan dari dunia. Yesus berkata tentang Bapa yang mengutusNya tetapi orang-orang Farisi tetap tidak percaya. Untuk itu Yesus mengatakan bahwa orang-orang Farisi menjadi percaya pada saat DiriNya ditinggikan: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia”. Yesus juga mempertegas diriNya: “Dan Ia yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadaNya”

Umat Allah mengalami saat-saat yang sulit di Padang gurun. Mereka meragukan Tuhan dan pertolonganNya sehingga yang ada hanya sikap bersungut-sungut. Kepada Musa mereka berkata: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di Padang gurun? Sebab di sini tidak ada roti, dan tidak ada air, dan akan makananan hambar ini kami telah muak”. Dosa ketidakpercayaan pada Yahve dan keterbukaan hati dan budi pada dewa-dewi lain. Jalan keluar yang telah ditempuh Tuhan adalah hukuman pedagogis bagi mereka dan pengakuan dosa mereka secara umum. Meskipun umat berdosa, Tuhan sabar dan mengampuni mereka.

Pemahaman kita diperkaya tentang makna diangkat atau ditinggikan. Dalam Kitab Bilangan, patung ular tembaga dipancang pada tiang yang tinggi dan semua yang dipagut ular memandang ke atas. Dalam Injil, Yesus mengatakan bahwa Dia berasal dari atas dan bahwa pada saat DiriNya diangkat dari dunia maka semua orang akan mengakuiNya. Apa artinya ini? Ketika seorang jatuh dalam dosa Ia mati karena dosa-dosanya. Supaya tetap hidup Ia harus mengangkat kepala, memandang langit seraya memohon belas kasih Tuhan. Ketika seorang bergumuldalam hidupnya, Ia perlu memandang Kristus tersalib. Disanalah Ia akan menamukan keselamatan yang benar.

Fokus perhatian kita adalah pada Yesus yang ditinggikan di atas kayu salib. Dia menderita sengsara untuk keselamatan kita.Dengan memandangNya di atas kayu Salib kita melihat aliran keselamatan yakni cinta kasih yang total dari Bapa kepada manusia. Yesus berkata: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Dia mengutus PuteraNya yang Tunggal sehingga setiap orang yang percaya kepadaNya akan beroleh hidup kekal” (Yoh 3:16). Pandanglah Salib Kristus dan pikulah Salibmu hari demi hari mengikutiNya.

DOA:

“Ya Tuhan Yesus, aku percaya dan semakin yakin bahwa Engkau Juruselamatku karena dengan salib suci-Mu sungguh Engkau telah menebus dosaku dan terus menguduskan diriku serta menerangi jalan hidupku di dunia ini. Amin.