Dalam bacaan Injil hari ini, Luk 8:19-21 dikisahkan tentang Yesus dan sanak Saudara-Nya. “Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara2-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau”(ay 20). Siapa yang paling Anda cintai dan hargai? Tuhan tidak bermaksud agar kita sendirian, tetapi bersama orang lain. Dia memberi kita banyak peluang untuk mengembangkan hubungan atau relasi dengan keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Mengapa Yesus tampaknya mengabaikan kerabat-Nya sendiri ketika mereka mendesak untuk melihatnya? “Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-ku dan saudara2-Ku ialah mereka, yg mendengarkan firman Allah dan melakukannya”(ay 21). Cinta dan hormat-Nya kepada ibu dan saudara2-Nya tidak perlu dipertanyakan atau diragukan lagi. Yesus tidak pernah kehilangan kesempatan untuk mengajar murid-murid-Nya pelajaran rohani dan kebenaran tentang kerajaan Allah. Pada kesempatan ini ketika banyak orang berkumpul untuk mendengar Yesus, Dia menunjuk kepada suatu realitas hubungan yang lebih tinggi lagi, yaitu hubungan kita dengan Allah dan dengan mereka yang menjadi milik Allah. Apa inti dari menjadi seorang Kristen? Ini tentu saja lebih dari sekadar doktrin, ajaran, dan perintah. Ini adalah hubungan yang pertama dan terutama – hubungan kepercayaan, kasih sayang, komitmen, loyalitas, kesetiaan, kebaikan, perhatian, kasih sayang, belas kasihan, menolong, mendorong, mendukung, kekuatan, perlindungan, dan begitu banyak kualitas lain yang mengikat orang bersama dalam saling mencintai dan persatuan. Yesus Kristus adalah penjelmaan kasih Allah – kasih Allah yang nampak dalam daging manusia (1 Yoh 4: 9-10). Itulah sebabnya Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan Gembala yang mencari domba-domba yang menyimpang dan tersesat. Tuhan seperti seorang ayah yang merindukan anaknya yang hilang untuk kembali ke rumah dan kemudian mengadakan pesta besar untuk putranya ketika anaknya memiliki perubahan hati dan kembali (Luk 15: 11-32). Yesus menyerahkan hidup-Nya di kayu salib demi kita, sehingga kita dapat diampuni dan dipulihkan untuk persatuan dan persahabatan dengan Allah. Melalui Yesuslah kita menjadi anak-anak angkat Allah – putra dan putri-Nya sendiri. Itulah sebabnya Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa mereka akan memiliki banyak sahabat baru dan hubungan keluarga di kerajaan-Nya. Siapa pun yang melakukan kehendak Allah adalah sahabat Allah dan anggota keluarga-Nya – putra dan putri-Nya yang telah ditebus oleh darah Yesus Kristus yang berharga. Mereka yang telah dibaptis dalam Yesus Kristus dan yang hidup sebagai murid2-Nya masuk ke dalam keluarga baru, keluarga “orang-orang kudus” di bumi dan di surga. Yesus mengubah urutan hubungan dan menunjukkan bahwa kekerabatan atau persaudaraan yang sejati bukan hanya masalah hubungan daging dan darah. Adopsi atau pengangangkatan kita sebagai putra dan putri Allah mengubah semua hubungan kita dan membutuhkan tatanan kesetiaan yang baru kepada Allah terlebih dahulu dan kepada kerajaan kebenaran dan kedamaian-Nya. Apakah Anda ingin tumbuh dalam cinta dan persahabatan? Biarkan Roh Kudus mengubah hati, pikiran, dan keinginan Anda untuk memungkinkan Anda untuk mencintai dengan bebas dan murah hati sebagaimana Allah telah mengasihi Anda.
“Bapa Sorgawi, Engkau adalah sumber dari semua persahabatan dan cinta sejati. Dalam semua hubungan kami, semoga cinta-Mu menjadi panduan konstan kami untuk memilih apa yang baik dan untuk menolak apa yang bertentangan dengan kehendak-Mu. Amin.” Berkah Dalem.