Hari Gereja merayakan Pesta St. Matius Rasul. Bacaan Injil hari ini, Mat 9:9-13 mengisahkan twntang Matius pemungut cukai mengikut Yesus. Apa Panggilan Tuhan dalam hidup Anda? Yesus memilih Matius untuk menjadi pengikut dan sahabat-Nya, bukan karena Matius itu religius atau terpelajar, populer atau suci. Matius tampaknya bukan orang seperti kategori di atas. Matius memilih pekerjaan untuk hidup dalam kekayaan dan kemudahan. Profesinya mungkin yang paling korup dan dibenci semua orang karena pemungut pajak menjadikan diri mereka kaya dengan menagih berlebihan atau melebihi dari pada yg ditetapkan dan mengancam orang-orang jika mereka tidak menyerahkan uang mereka kepada mereka. Apa yang Yesus lihat dalam Matius yang tidak dilihat oleh orang lain? Ketika nabi Samuel datang ke rumah Isai untuk mengurapi pewaris masa depan takhta Israel, ia melewati semua tujuh anak2 Isai, mulai dari putra pertama dan memilih yang terakhir! “Allah memandang hati dan bukan pada penampilan manusia,” katanya (1 Samuel 16: 7-13). Hati Daud seperti kompas yang mencari arah yang sebenarnya – itu menunjuk ke Allah. Hati Matius pasti merindukan Allah, meskipun dia tidak berani menunjukkan wajahnya di sebuah sinagoga – rumah doa orang Yahudi dan rumah studi Taurat – hukum Allah. Ketika Yesus melihat Matius duduk di rumah cukai – tidak diragukan lagi dia sedang menghitung keuntungan hari itu – Yesus hanya mengucapkan dua kata – “Ikutlah Aku”(ay 9). Dua kata itu mengubah Matius dari pemungut cukai, yang melayani diri sendiri menjadi rasul yang melayani Allah yang akan membawa harta Kerajaan Allah kepada orang miskin dan yang membutuhkan. Ketika orang-orang Farisi menantang perilaku Yesus yang tidak ortodoks karena makan bersama orang-orang berdosa di muka umum, pembelaan Yesus cukup sederhana. Seorang dokter tidak perlu mengunjungi orang sehat; sebaliknya dia pergi ke mereka yang sakit. “Bukan orang sehat yg memerlukan tabib, tetapi orang sakit”(ay 12). Yesus juga mencari mereka yang sangat membutuhkan. Seorang dokter sejati mencari kesembuhan bagi semua orang – tubuh, pikiran, dan roh. Yesus datang sebagai Tabib ilahi dan Gembala yang baik untuk merawat umat-Nya dan mengembalikan mereka ke keutuhan hidup. Kaum ortodoks begitu sibuk dengan praktik agama mereka sendiri sehingga mereka lalai dan lupa membantu orang-orang yang sangat membutuhkan perawatan spiritual. Agama mereka egois karena mereka tidak mau berhubungan atau berelasi dengan orang yang tidak menyukai diri mereka sendiri. Hal ini mengingatkan kita pada beberapa kelompok yg mengharamkan mereka bergaul dgn yg bukan sesama agama mereka. Mereka itu mabuk agama. Yesus menyatakan misi-Nya dengan tegas: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa”(ay 13). Ironisnya, kaum ortodoks membutuhkan seperti orang2 yang mereka benci. “Semua orang telah berdosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah”(Roma 3:23).
Lebih dari pada satu kesempatan Yesus mengutip perkataan dari nabi Hosea: “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan”(ay 13 //Hosea 6: 6). Apakah Anda berterima kasih kepada Tuhan Yesus atas rahmat yang telah ditunjukkan-Nya kepada Anda? Dan apakah Anda menunjukkan belas kasihan kepada sesama Anda juga? Semoga! “Tuhan Yesus, Juruselamat kami, biarlah kami datang kepada-Mu: Hati kami dingin; Tuhan, menghangatkan hati kami dengan kasih-Mu yang tidak mementingkan diri sendiri. Hati kami penuh dosa; bersihkanlah hati kami dengan darah-Mu yang berharga. Hati kami lemah; perkuat hati kami dengan kegembiraan Roh-Mu. Hati kami kosong, penuhi hati kami dengan hadirat ilahi-Mu. Tuhan Yesus, hati kami milik-Mu; milikilah selalu dan hanya untuk diri-Mu sendiri. Amin. “(Doa Agustinus, 354-430). Selamat Pesta St. Matius dan Berkah Dalem.