Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, setiap orang pasti tidak suka disebut sebagai penghianat. Dan setiap orang pasti tidak mau dihianati, tetapi tahukah saudara bahwa dunia ini penuh dengan penghianat-penghianat. Mungkin saudara tidak mau disebut sebagai penghianat, tetapi saudara mengerjakan penghianatan. Dan kita engga mau dihianati, kita berusaha agar tidak dihianati. Tetapi dalam kenyataannya, kita harus melewati penghianatan juga.Tahukah saudara bahwa dihianati dan menjadi penghianat adalah sesuatu yg tidak bisa dipisahkan dari dunia ini. Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, kita bersyukur bahwa Alkitab adalah buku yg lengkap. Alkitab bukan hanya berbicara mengenai Sorga dan Neraka, tetapi Alkitab juga berbicara mengenai persahabatan dan penghianatan. Nah, saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yesus juga dihianati. Tahukah saudara bahwa dimanapun Yesus ada, Yesus selalu mengerjakan mujijat. Di manapun Yesus ada, Yesus memberkati. Di manapun Yesus ada, Yesus selalu mengerjakan perkara-perkara yg besar dan luar biasa. Seharusnya Yesus menerima pujian dan kata-kata yang manis.
Tetapi, justru oleh muridNYA sendiri Yesus dihianati.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Yudas bersama-sama dengan Yesus selama 3 1/2 tahun. Yudas melihat langsung mujijat demi mujijat yg Yesus kerjakan. Yudas melihat langsung Kuasa Allah yang terjadi di dalam pelayanan Yesus. Yudas melihat langsung nubuat-nubuat Yesus yg terjadi. Yudas melihat langsung Kuasa dan wibawa Allah yg terjadi di dalam pelayanan Yesus. Tetapi, apa yg terjadi? Kuasa kegelapan/roh jahat mulai masuk ke dalam hati Yudas. Mungkin selama Yudas dengar dan selama Yudas melihat mujijat, Yudas tidak betul mendengar dan mengerti bahwa itulah yg sebenarnya yg harus merubah hidupnya, membuka mata rohaninya dan seharusnya menerobos segala kekerasan hatinya.
Tetapi, Yudas sama sekali tidak terbuka untuk semuanya itu. Sehingga, apa yg terjadi? Justru ketika Yesus mulai menegur dia dengan keras, justru saat itulah Yudas mulai mengambil hati dan menjilat imam-imam kepala. Karena, mungkin Yudas melihat bahwa posisi dari imam-imam kepala sudah sangat kuat. Sebentar lagi, Yesus akan dibunuh dan disalibkan. Jadi, bagaimana dengan saya, saya mungkin akan dikejar-kejar, dan dibunuh. Berarti, Yudas adalah seorang pengecut dan tidak berani mengambil resiko dalam pengiringannya bersama Yesus.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan, Alkitab berkata bahwa.”Orang yg berani untuk kehilangan nyawanya, justru akan mendapatkannya. Tetapi justru orang yg takut kehilangan nyawanya, justru akan kehilangan nyawanya. Dunia ini sebenarnya banyak berisi pengecut-pengecut yg mengakui dirinya sebagai pahlawan. Dunia ini penuh dengan pengecut-pengecut yg mencoba untuk menjilat orang lain. Banyak orang yg memakai jubah kepahlawanan, tetapi sebenarnya di dalam hatinya adalah hati seorang pengecut yg berhianat kepada orang lain.

Saudaraku yg kekasih dalam Tuhan. Saudara kadang kala harus menghadapi kenyataan ini. Sebagai orang percaya, saya mau ingatkan, “bahwa Roh yg ada di dalam diri saudara itu lebih besar dari pada yg ada di dalam dunia ini.” Pelajaran terpenting yg dapat kita pelajari dari ayat-ayat di atas adalah:

1. Penghianatan bisa saja terjadi dengan orang yg dekat dengan kita

Meskipun orang yg terdekat sekalipun dengan saudara menyakiti saudara, janganlah saudara langsung kecewa, dan lari dari kenyataan hidup. Janganlah saudara juga berontak dan berkata,”Tuhan tidak ada!” Tetapi ingat bahwa pencobaan yg engkau hadapi tidak pernah melebihi kemampuanmu. Kalau Tuhan ijinkan ini terjadi, pasti ada maksud yg terbaik di balik semuanya.

2. Penghianatan bisa terjadi tanpa sebuah kesalahan
Yesus tidak berbuat salah kepada Yudas, tetapi Yudas menghianatiNya. Itulah sebabnya ketika penghianatan terjadi, saudara engga perlu kecil hati dan bilang,”apakah salah saya?” Bisa saja orang yg pernah saudara tolong, tiba-tiba ia berhianat kepada saudara. Orang yg begitu dekat dan saudara percayai, bahkan segala kunci rahasia saudara telah beberkan.

3. Bagi orang benar/percaya di balik penghianatan ada rencana yg indah
Tahukah saudara justru lewat penghianatan Yudas, justru ada salib. Lewat salib justru ada kematian. Lewat kematian ada penebusan. Lewat penebusan ada kebangkitan, lewat kebangkitan ada Karya Allah yg besar untuk menjemput kita bersama-sama ke Sorga. Jadi, di mana Yesus berada, kita akan berada untuk selama-lamanya. Hari ini, mungkin engkau dihianati, tetapi jika engkau tetap tegar, tetap mengampuni dan tetap menyerahkannya dalam keadilan Allah, ingat! Bahwa Allah dapat mengubah kutuk menjadi berkat dalam hidup saudara, haleluya!